the End Of Mr.T

20 tahun bersama, Hoppus dan Barker nggak bisa bilang nggak buat DeLonge. Semua ambisi pribadinya, berhasil dituruti oleh keduanya, meski kini Blink-182 hanya berstatus band indie atau tanpa label.
“Uang kas” mereka yang dikumpulkan selama bertahun-tahun mungkin sudah tiris. Akibat perilaku DeLonge yang doyan “Foya-foya” dengan projek-projek nggak jelasnya.
Banyak yang angkat topi ketika DeLonge sukses mengangkat Angels and Airwaves hingga Macbeth ke permukaan. Tetapi sisa projek ambisius lainnya seperti Box Car Racer atau Modlife bikin orang pedih mikirin kemana duitnya.
Sikapnya yang bossy dan greedy, di mana ia berlaku layaknya Alan Turing (Bapak komputer digital dunia)  menciptakan sebuah opini. “Intinya sekarang sudah jelas, Tom yang foya-foya, Blink yang bayar bill-nya,” ucap Andi Prasetya, seorang fan yang udah ngikutin Blink-182 sejak tahun 2000 ini.
Ketika masalah terakhir muncul, DeLonge yang dianggap kembali jadi biang keroknya. Di mana, ia menutut Blink buat balik jadi band label, meski dulu ia yang paling keras ngusulin buat melepaskan diri dari Interscope Records.
“Dia yang selalu memaksa kami harus punya label. Karena dia nggak mau menghabiskan duitnya untuk Blink sendirian. Kami sudah berusaha memenuhi keingiannya. Tetapi kalau gini terus, nggak bakal ada jalan keluarnya” pandang Hoppus.
Pada akhirnya, sukses besar Enema of The State yang dianggap jadi album panutan aliran punk wangi bisa bikin bangga DeLonge semata.  You may leave, Tom!
Timeline Kehancuran Blink-182
Mei 2002
Bosan, Tom DeLonge memutuskan untuk membentuk projek Box Car Racer menggunakan beberapa sampling yang nggak terpakai saat rekaman bareng Blink-182. Yang membuat Mark Hoppus merasa dikhianati dan dicurangi Tom.
Akhir 2004
Tom DeLonge menolak untuk menggarap album baru bersama Blink-182, memprotes rencana reality show Travis Barker, dan membatalkan sejumlah jadwal tur album kelimanya.
Februari 2005
Awal keretakan Blink-182 terjadi jelang konser Music For Relief untuk tragedi Tsunami di Asia Tenggara, di mana mereka batal manggung usai bersitegang saat latihan. Yang kemudian disusul dengan pengumuman vakum ketiganya dalam 316 kata.
Mei 2005
Clothing line yang Hoppus dan DeLonge bangun bersama, Atticus mengalami masalah. Paska bercerainya Blink-182, DeLonge memutuskan untuk menjual sahamnya di Atticus dan mempertahankan Macbeth. Kabarnya, ini adalah konflik susulan keduanya.
April-September 2005
Mark Hoppus dan Travis Barker membetuk projek baru, +44 dan membantu produksi album Motion City Soundtrack. Sementara itu, DeLonge membalasnya dengan melepas projek alter egonya, Angels and Airwaves dengan rilisan debut We Don't Need to Whisper.
Oktober 2005
DeLonge mengaku dipaksa keluar dari Blink-182 gara-gara ingin fokus dengan keluarganya dan menyebut AVA adalah bukti kejeniusannya. Dalam periode enam bulan, DeLonge mogok bicara dengan Mark dan Travis dan mengaku mengganti nomer teleponnya.
Oktober 2006
Mark membuka rahasia dan alasan mengapa Blink-182 memutuskan untuk vakum. Travis juga menyebut DeLonge lah yang memulai semua masalah ini. "We had a year’s worth of touring planned, we were writing a record, and all of a sudden Tomjust dropped the ball,".
November 2006-September 2007
Travis dan Mark merilis album debut +44, When Your Heart Stops Beating. Sementara itu, DeLonge merevolusi AVA lewat album kedua, I-Empire yang jauh lebih sukses soal raihan penjualan (66 ribu lebih dalam seminggu)
Agustus-Oktober 2008
Kematian produser Jerry Finn dan kecelakaan pesawat yang dialami oleh Travis Barker terjadi dalam kurun waktu dia bulan. DeLonge dan Hoppus kembali berkomunikasi untuk pertama kalinya. DeLonge lah yang pertama berinisiatif merencanakan comeback Blink-182 usai Barker sembuh.
Februari 2009
Di Grammy Awards ke-51, DeLonge, Hoppus dan Barker tampil di depan publik bersama untuk pertama sejak 2004. Yang lanjut dengan rencana comeback mereka. "Friendship reformed!," ucap Hoppus.
Februari 2011
Album keenam Blink-182 yang bertajuk Neighborhoods harus mengalami penundaan rilis akibat masalah birokrasi dan recording. Dijadwalkan masuk store pada Juli, sampai Agustus belum ada kepastian. DeLonge menyebut Blink-182 banyak kehilangan chemistry lantaran proses pengarapan album dilakukan terpisah oleh ketiganya.
September 2011
Neighborhoods resmi dirilis dan sukses mencapai peringkat 2 tangga album Billboard 200. Reaksi fans beragam. Lantaran, Tom memegang penuh kendali di album ini. Meski, Mark dan Travis diperkenankan buat menghadirkan sentuhan +44.
Oktober 2012
Blink-182 memutuskan untuk menempuh jalan independent usai meninggalkan label mereka, Interscope Records. Gebrakan berani ini disusul dengan rilisan sebuah mini album bertajuk Dogs Eating Dogs, di mana ada lima lagu di dalamnya.
September 2013
Tom, Mark, Travis memberikan konfirmasi kalau album follow-up Neighborhood dalam proses pengerjaan. Dengan Tom menyebut bahwa Blink-182 sudah kembali seperti sedia kala dengan berbagai macam humor. Namun, Tom memastikan Blink-182 punya kemungkinan balik menjadi band label lagi.
Desember 2014
DeLonge merilis album kelima Angels and Airwaves, The Dream Walker dengan berbagai projek sampingannya termasuk komik dan film pendek. Album AVA ini memaksa Blink-182 untuk kembali menunda penggarapan album baru. "Tahun depan, Blink bakal tetap rilis album," kata DeLonge menyakinkan para fans.
Januari 2015
Mark dan Travis merilis pernyataan bahwa Tom DeLonge cabut dari Blink-182 dengan alasan hilang komitmen. DeLonge coba meresponnya dengan membantah isi rilisan pers yang tersebar "I never quit Blink-182" sebelum interview Mark dan Travis dirilis.

0 komentar:

Post a Comment

 

di Share yuk

>